Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia Yaman

Jumat, 16 November 2012

Mahasiswa Univ. Al-Iman Yaman Menjawab


بسم الله الرّحمن الرّحيم
Alhamdulilah segala puji bagi Allah semesta Alam yang telah menciptakan manusia, bersuku-suku,dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal diantara sesama kita, dan yang telah menjadikan hati-hati kita tetap satu dalam menegakan syari’at-Nya.
Shalawat teriring salam kepada sang penyatu umat, penyampai amanat yang tidak pernah khianat kepada Allah dan umatnya, dialah sang pembawa amanat Rabb nya dan membawa keberkahan kepada alam ini, Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya dan para sahabatnya yang telah menemaninya dalam menyebarkan dakwah nubuwah, serta para pengikut nya yang mengikuti jalan dakwah ini.
Mungkin bukan hal yang aneh ataupun asing ditelinga kita untuk mendengar masalah hujatan, celaan, ataupun fitnah yang tertuju kepada Universitas kami (Univ. Al Iman), terhadap para masyaikh nya ataupun terhadap para mahasiswanya. Baik dari kalangan media massa, lembaga pendidikan, perorangan, lembaga institusi, dan hal-hal yang pribadi sesama kawan se-negara. Bahkan Negara kuffar yang menyudutkan universitas kami terutama Amerika serikat serta para konco-konco nya. Itu semua sudah menjadi hal-hal yang lumrah bagi kami, karena ini adalah sebuah sunatullah dalam kehidupan dalam mengemban sebuah amanat dakwah. Bukan nya kami tidak peka terhadap kritikan, hujatan, ataupun fitnah yang mereka lontarkan, akan tetapi kita masih mempunyai banyak agenda permasalahan umat yang harus dikerjakan dari pada kita mengurusi sesuatu yang menghabiskan waktu dan belum tentu ada manfaatnya. Dalam artian disini kita bukan berdiam diri dan membenarkan apa yang mereka sangkakan terhadap kita.
Ada sebagian fitnah yang pernah di tabayun oleh pihak universitas terhadap kebohongan ataupun fitnah yang pernah Amerika beserta konco-konco nya buat, dalam artian konco-konco disini adalah mereka-mereka dari kaum kufar itu sendiri ataupun dari kaum munafiqin baik itu dari kalangan institusi sebuah kenegaraan ataupun sebuah organisasi dan lembaga, dan mereka semua yang ingin memadamkan cahaya Allah dimuka bumi ini, karena semua itu akan sangat merugikan pihak universitas itu sendiri.
Diantaranya fitnah yang menyatakan bahwa Universitas Al Iman menyimpan ribuan amunisi dan mengajarkan kepada mahasiswanya tekhnik berperang untuk melakukan terror. Mungkin ada benar nya kali yah, karena yang merasa terganggu dan terteror adalah mereka (kaum kuffar dan munafiqin) akan keberadaan universitas yang berkaliber internasional dan memiliki ribuan mahasiswa yang siap menegakan syariat islam di bumi Allah dengan cara damai pastinya, mana mungkin kita diajarkan berperang dan memiliki ribuan amunisi. Memegang senjata pun kami tidak (walau di Yaman, senjata api sudah jamak digunakan masyarakat umum) apalagi latihan berperang.

Lebih lucu lagi, mana mungkin universitas yang dibuka oleh presiden Yaman sendiri dan terdaftar di kementrian pendidikan Yaman. Letak universitas di tengah ibu kota dan berdampingan dengan pangkalan militer sayap kanan Negara yaman. Mempunyai ribuan amunisi dan mengajarkan kepada mahasiswa nya tekhnik berperang. Lha, dimana latihan perang nya….????
Mungkin mereka (kaum kuffar Amerika) takut dengan pidato Syekh Abdul Majid Azzindani tentang Universitas Al iman ketika pertama kali Universitas ini dibuka. Beliau mengatakan bahwa: “saya akan mempersiapkan ribuan bom waktu yang melebihi dahsyat nya bom nuklir yang sewaktu-waktu akan meledak”.
Mereka beranggapan bahwa bom nuklir itu benar apa adanya, padahal itu hanya pemakaian istilah saja. Hakikatnya beliau pada waktu itu menyiapkan generasi para ulama dengan pemikiran nya yang akan mengguncah dunia ini. Dengan menggembleng generasi melalui pendidikan sebenarnya lebih bahaya daripada bom nuklir. Karena hasil pendidikan orang bisa melebihi dahsyat nya bom nuklir.
Sekarang ini beberapa priode setelah pidato Syekh Abdul Majid Azzindani, ternyata bom waktu itu benar adanya. kita bisa lihat dari lulusan-lulusan Universitas Al Iman sekarang ini khusus nya di Yaman, mereka ada yang terjun di dunia da’wah, pendidikan, ekonomi, sampai terjun ke dunia perpolitikan, pastinya untuk menegakan syari’at Allah di muka bumi ini.
Demikian juga berita fitnah yang disiarkan oleh tv swasta Indonesia (metro TV), memberitakan Universitas Al Iman di acara journalist on duty dengan tema surga senjata mujahidin. Berikut ini linknya:
http://www.metrotvnews.com/read/newsprograms/2012/03/12/11849/535/
Silahkan lihat beberapa bantahan dan klarifikasi yang dilakukan oleh beberapa ikhwah-ikhwah kita, yang kemudian dimuat juga di beberapa media, antara lain; Eramuslim.ComHidayatullah.Com danVoa-Islam.Com, seperti dibawah:
Tetapi yang lebih aneh lagi tentang berita fitnah ini masih ada ikhwah-ikhwah kita yang belajar di beberapa Universitas dan markas Islam di Yaman. Mempercayai kabar ini dan mengamini fitnah yang di buat oleh media liberal. Sungguh aneh padahal mereka belajar hadist, aqidah, fiqh dan beberapa ilmu syar’I yang lain nya. Apakah dikarenakan mereka menganggap kita berbeda manhaj dengan mereka, atau berbeda golongan dengan mereka. Sehingga mereka sanggup membuat fitnah kepada saudaranya sendiri, atau apakah mereka tidak menganggap kita sebagai saudara mereka sesame muslim? tidak ada komentar silahkan antum sendiri yang berkomentar…
Ikhwah fillah mungkin disini kita tidak akan terlalu begitu panjang untuk membahas masalah yang diatas. Karena sudah banyak klarifikasi dari kawan-kawan juga yang menurut ana sudah cukup dan jelas. Kali ini kita akan membahas beberapa pesan yang masuk ke Departemen Komunikasi Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia Univ. Al-Iman (BEMI).
Sesungguhnya, kami tidak ingin mengadakan pembelaan ataupun mengklarifikasi sesuatu yang tidak jelas dan kurang bermanfaat bagi kami. Buat apalah menyibukan diri dengan aib orang lain, padahal kita mempunyai segudang kesalahan dan kekurangan yang masih harus kita perbaiki. Baik itu kekurangan-kekurangan kita dalam segi bermuamalah sesama manusia dan bermuamalah kepada Allah SWT.
Kalaulah kita disibukkan dengan aib orang lain dan kita lupa akan aib kita sendiri, kemudian kita disibukan dengan permasalahan furu’iyah dan perbedaan pendapat antar jama’ah. Kemudian bagaimana kita kelak bisa meluangkang waktu kita untuk menyelesaikan permasalahan umat begitu komplek ini. Oleh karena itu, cukuplah bagi kami Allah yang akan menilai niat-niat kami dan amal-amal kami dalam mengemban amanat dakwah ini, karena tujuan kita adalah mengharapkan ridho dan maghfirah-Nya bukan mengharapkan pujian atau imbalah dari seorang makhluk.
Ikhwah fillah pada hakikat nya kami disini tidak ingin melakukan bantahan-bantahan atau apapun yang bentuk nya pembelaan terhadap Universita Al Iman, para masyaikh, serta para mahasiswanya. Bukan berarti kami tidak loyal terhadap para masyaikh kami ataupun universitas kami. Sebagaimana fitnah yang dilontarkan oleh beberapa ikhwah kita didalam tulisan nya:
Dan
Karena hujatan ini bukah saja berbentuk tulisan berbahasa Indonesia, yang baru-baru ini muncul. Akan tetapi hujatan dan fitnah ini sudah ada sejak lama dan sempat di tulis juga oleh para masyaikh mereka. Tentang penghujatan mereka terhadap universitas Al Iman dan para masyaikhnya, baik itu berupa kitab-kitab atau muhadhoroh-muhadhoroh yang khusus membahas dan menjelek jelekan universitas dan para masyaikh.
Ada yang menyatakan terhadap Syekh Abdul Majid Azzindani beliau itu kafir, khawarij, hizby, tukang obat yang gagal. Begitu juga terhadap para masyaikh yang lain nya. Sebenar nya kami juga sempat berfikir, apa sebenar nya tujuan dan alasan mereka melakukan penghujatan terhadap Syekh Abdul Majid Azzindani juga terhadap beberapa masyaikh lainnya. Menyebarkan fitnah-fitnah yang mereka buat tidak sesuai dengan fakta, secara terang-terangan. Menyebarkan nya berupa kitab atau kaset muhadhoroh yang mereka buat secara khusus ?
Ada sebagian dari mereka beralasan bahwasanya Syekh Abdul Majid Azzindani adalah tokoh yang berpengaruh di Yaman. Dan Universitas Al iman serta para masyaikh nya yang membawa pemikiran khawarij, asy’ariyah, jahmiyah dan perusak aqidah umat yang tidak pernah belajar aqidah. Ini semua termasuk syubhat yang di bayan (berantas) oleh kami. Kami juga berusaha menasehati secara terang-terangan agar orang-orang tidak terjerumus kepada syubhat dan kesalahan nya lebih banyak lagi…
Subhanallah bukan kah hal ini baik, dalam rangka menasehati dan mentabayun sesuatu kepada yang haq. Akan tetapi apakah mesti seseorang yang tujuan nya memberikan nasehat dan tabayun kepada yang haq, kemudian harus membeberkan aib orang lain di khalayak orang banyak? dengan alasan agar orang-orang awam tidak terjermus kepada kesalahan yang lebih banyak. Andai pun benar sesuai dengan apa yang mereka duga, apakah ini bukan termasuk sebuah kesalahan besar, menyebarkan aib orang lain. Bahkan seorang ulama dan sebuah lembaga pendidikan yang beasaskan Al qur’an dan sunah.
Kalau mau membuka mata mari kita baca dan tela’ah dalam manhaj ahlu sunnah wal jama’ah. Dalam hal amar ma’ruf dan nahi mungkar, kita tidak boleh membuka aib dan menghina seorang ulama di khalayak orang banyak. Walaupun ia melakukan kesalahan, karena dengan kita menghina dan membuka aib seorang ulama maka pada hakikat nya kita telah menghina islam itu sendiri.
Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh iman muslim :
universitas-al-iman-yaman-menjawab
Artinya : “ Cukuplah seseorang dinilai telah berbuat kejahatan bila dia merendahkan saudara nya sesama muslim”.
Kemudian kalaulah kita sudah memberikan nasehat agar mau kembali kepada Al qur’an dan sunah. Kemudian tetap tidak mau taraju’ ataupun kembali kepada Al qur’an dan sunah. Kemudian kita takut orang-orang awam mengikuti kesalahannya. Maka kita cukup menjelaskan kesalahannya dan tidak mesti harus menjelek-jelekan atau menghina, dan mengumpatnya. Karena ini bukan termasuk akhlaq seorang muslim apalagi seorang ulama. Wallahu a’lam
Itu jika benar sesuai dengan apa yang diduga. Bagai mana jika salah..??!!! Apakah mereka siap mempertanggung jawabkannya di dunia dan di akhirat? Berapa orang yang sudah membaca dan mendengar tulisan dan muhadhoroh yang mereka bukukan dan rekam kedalam cd tentang fitnah yang mereka lontarkan terhadap para masyaikh jamiatul iman? (Wallahu yuhasibuh.)
Dengan tanpa tabayun kebenarannya, mereka lakukan semua itu dengan mengandalkan informasi yang mereka dapatkan dari para thulab mereka yang pernah belajar di jamiatul iman yang tidak sampai selesai. Sedari awal mereka memang tidak suka terhadap Universitas dan para masyaikhnya, karena termakan oleh doktrin dan fitnah yang tidak tahu dari mana asal nya. Berupa informasi dari mulut ke mulut ataupun kisah-kisah yang tidak sesuai dengan kebenarannya. Kemudian dengan mudah nya memfatwakan atau mengklaim bahwasanya Universitas Al Iman adalah aliran sesat, khawarij, jahmiyah. Baik itu masyaikh ataupun para mahasiswanya.
Tidak berhenti sampai disini, ternyata sebagian para thulab yang belajar dan mendengarkan muhadhoroh mereka (baca: salafi yahya hajuri) terinspirasi dan menyebarkan fitnah ini baik di Indonesia atau di yaman, melalui media elektronik. Baik berupa informasi dan tulisan yang sifat nya mempropoganda orang lain ataupun muhadhoroh-muhadhoroh yang mereka lakukan dibeberapa masjid baik di Indonesia ataupun di Yaman. Wallahua’lam..
Bukan kah Allah SWT telah memperingatkan kepada kita tentang hal ini didalam surat al hujurat ayat: 6 :
( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِين)
Kemudian didalam hadist yang diriwayat oleh imam muslim dari abi hurairah rasulullah SAW bersabda :
إن الله يكره لكم ثلاثا : قيل و قال و كثرة السؤال و إضاعة المال
Sekali lagi, saya tidak bermaksud menjelek-jelekan kelompok lain. Saya hanya melakukan pembelaan terhadap apa yang sudah terjadi. Karena para masyaikh Al-Iman sendiri, ketika mendengar mereka di hujat ataupun di fitnah mereka banyak berdiam dan mendekatkan diri kepada Allah dan bermuhasabah diri. Karena seandainya mereka memang benar dan menasehati kita, kita ucapkan Jazakallahu khairan karena kita merasa masih di ingatkan oleh saudara kita.
Kemudian, kalau pun itu tidak benar, tidak pernah kami mendengar bantahan ataupun pembelaan Syekh Abdul Majid Azzindani dan para masyaikh yang lain tentang hujatan terhadap diri mereka. Karena mungkin ikhwah kita yang menasehati, belum mengenal tentang kita secara menyeluruh, akan tetapi alangkah baiknya jika kita jadikan perbedaan pendapat ataupun jama’ah dari jama’atul muslimin ini sebagai ajang untuk berlomba-lomba mendapatkan ridho Allah SWT. Tidak mengklaim terhadap jama’ah ataupun kelompok masing-masing paling benar dan mengklaim jama’ah selain diluar jama’ah kita paling benar.
Wallahua’lam bishawab…..
InsyaAllah kita akan lanjutkan pada kisah pengalaman pribadi penulis ketika bermuamalah dengan ikhwah-ikhwah salafi dan suffi, dalam artikel berjudul mereka benci karena mereka belum kenal dengan kita !!!

Mahasiswa Univ. Al-Iman Yaman Menjawab Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Lukman el-Hakim